September 15, 2014

Perjalanan Panjang Menuju Desa Pemburu Paus, Lamalera! (1)

ROAD TRIP FROM LABUAN BAJO TO BAJAWA

Perjalanan kami kali ini dimulai dari Bali. Awalnya kami hanya mau menghadiri pesta perkawinan sahabat kami, tetapi perjalanan kami lanjutkan untuk menuju Lamalera, suatu daerah di ujung Pulau Flores.
Pertama kami mendarat di Labuan Bajo, tujuan akhir kebanyakan wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo. Di pesawat dari Bali ke Pulau Komodo, kami beruntung berkenalan dengan seorang wanita yang sudah sering melakukan perjalanan di Flores. Kami diberikan tumpangan dari Bandara menuju pusat kota di Labuan Bajo, selama perjalanan dia berbagi cerita dan pengalaman termasuk memberikan kami referensi dengan menandai beberapa tempat di peta Flores milik kami.
Misi kami selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana cara ke Lamalera? Setelah bertanya-tanya, kami mendapatkan seseorang yang kebetulan akan menuju ke Maumere dan kami diizinkan menumpang. Perjalanan awal kami adalah dari Labuan Bajo menuju Bajawa. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 10 jam ini, kami lewati dengan beberapa pemberhentian. Pemberhentian pertama adalah melihat Lingko (sistem irigasi sawah di Flores yang berbentuk jaring laba-laba/Spider Web Rice Field) di Cancar-Ruteng. Setelah itu, kami menyempatkan makan siang terlebih dahulu di kota Ruteng.
The famous Lingko Spider Web Rice Field of Flores

Pemberhentian kedua kami adalah Danau Ranamese. Danau yang menjadi tempat wisata alam ini cukup luas, dikelilingi oleh hutan yang masih cukup banyak dihuni satwa seperti burung dan monyet. Setelah puas rehat sejenak, kami melanjutkan pemberhentian terakhir kami sebelum sampai di Bajawa, yaitu Aimere.
The Beautiful Ranamese Lake
Pemandangan Selama Perjalanan
Aimere yaitu tempat yang terkenal dengan pembuatan minuman alkohol lokal bernama Sopi (Zoopje). Sopi terbuat dari Enau/Aren, melalui proses traditional dengan alat yang masih sangat sederhana. Sepanjang jalan melewati Aimere, kami menemukan banyak pembuat Sopi sehingga kami dapat mampir untuk melihat pembuatannya. Sopi dijual bervariasi dengan kadar alkohol 20%, 40%, 60% dan ada juga yang dicampur dengan gula aren. Setelah kami melihat cara pembuatannya dan mencoba beberapa macam Sopi, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Bajawa. 
Bersama Pembuat Sopi dengan Alat Traditionalnya 
Berbagai Jenis Sopi
Kami tiba di Bajawa pada saat matahari terbenam dan kami menginap di rumah om Fian yang telah menemani kami selama perjalanan dari Labuan Bajo ke Bajawa. Siapa yang menyangka jika Bajawa adalah daerah di Flores yang sangat dingin, temperature pada malam itu kira-kira 16°C. Malam ini kami tutup dengan berbagi Sopi bersama-sama teman-teman di Bajawa dan Singkong rebus yang manis.
With the Local Crew

2 comments:

Unknown said...

Haha.. Whale Hunter with skab !!! Nice ingredient
Keep Play safe brad !!!

R Bayu Perdana said...

Hahaha Bang Rais sombong bgt nih skrg susah diajak ketemu..