Sesampai disana kita harus melewati loket, dihitung per mobil sekitar 50ribuan. Karena langit sudah lumayan gelap kita mendapatkan harga lebih murah dari harga normal. Setelah melewati loket, kita di suguhkan dengan pemandangan hutan pinus walaupun jalanan tidak terlalu bagus, karena banyak aspal yang tergerus tapi kita harus jalan terus.(ryhmes hahaha) Walaupun kita belum benar-benar sampai di kawahnya, bau belerang sudah dapat tercium tajam. Setelah itu kita langsung disambut keindahan pemandangan kawah gunung tangkuban perahu yang sesekali mengeluarkan asap putih. Sambil berfoto-foto ada beberapa penjual kerajinan yang menawarkan souvenir yang berbeda, seperti tas yang terbuat dari bulu kelinci. Dan jangan takut kelaparan karena disini ada tempat makan yang menghadap langsung ke kawah gunung tangkuban perahu.
Sayangnya kita tidak memiliki waktu yang lama karena matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Perjalanan singkat ini diahiri dengan pemandangan matahari terbenam yang tertutup oleh asap tipis dan cukup untuk melupakan kepenatan akan kota bandung yang macet dan membosankan. Tempat wisata ini kadang dianggap sebelah mata karena memang terlihat kurang terawat. Tapi jika hanya memiliki waktu dan dana yang terbatas tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk melihat keindahan gunung yang diakui oleh UNESCO.
No comments:
Post a Comment