Menurut saya seseorang dilahirkan dalam 2 tipikal antara sex atau drug person. Saya mengenal orang yang dilahirkan untuk drugs dan kebanyakan dari mereka memiliki kecenderungan tidak bisa lepas juga dari ketergantungan terhadap sex atau melakukannya disaat bersamaan. Saya juga mengenal beberapa orang yang dilahirkan untuk sex tetapi kebanyakan dari mereka tidak tertarik terhadap drugs karena menurut mereka itu hal yang bodoh. Saya telah membuktikan, bahwa seorang yang dilahirkan untuk drugs cenderung juga ke arah sex tetapi tidak sebaliknya.
Tetapi saya berharap hal tersebut tidak terjadi pada wanita Indonesia. Karena 2 kata-kata tersebut saja bukan bahasa Indonesia. Teringat kata-kata salah seorang teman dengan bangga mengatakan, realita wanita Indonesia saat ini adalah mengawali pertanyaan kepada laki-laki dengan "Kerjanya apa?"
Sayangnya realita itu hanya untuk beberapa orang saja. Lagi-lagi saya berhasil membuktikan bahwa wanita yang percaya diri dan mandiri justru tidak terpengaruh oleh realita tersebut.
Saya pernah bertemu seorang wanita hebat, tapi justru memiliki pemikiran yang klasik. Walaupun mandiri tetapi dia bukan karakter wanita pada umumnya yang mengutamakan persamaan gender. Justru dia selalu berfikir laki-laki harus dapat menjadi imam dan harus superior diatas wanita dalam arti melakukan controling yang positif.
Saya juga mengenal seseorang yang telah berhasil melewati drama-drama dalam hidupnya sehingga menjadikan diri nya bisa bertahan hidup dimana saja . Sampai saat ini belum pernah mereka bertanya kepada saya sebuat pertanyaan klise "Kerjanya apa?"
Menurut saya wanita Indonesia dilahirkan dengan kodrat yang mulia, lengkap dengan kemandirian dan sopan santun yang melekat di dalam harga diri mereka. Jadi jangan biarkan ketidak percayaan diri membawa kalian menggantungkan hidup pada seseorang dengan bertanya "Kerjanya apa?" Karena saya percaya, wanita Indonesia lebih dari itu.